Gambar Sampul Bahasa Indonesia · b_Pelajaran 2
Bahasa Indonesia · b_Pelajaran 2
Suharti Cecep dan Wahyu Hoerudin

22/08/2021 08:52:02

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Aktivitas17Alokasi waktu: 15 jam pelajaranAktivitasDalam kehidupan, Anda tidak akan terlepas dari sesuatu yang dinamakan aktivitas. Aktivitas memiliki banyak ragam, mulai dari aktivitas kebahasaan sampai aktivitas keseharian lainnya. Agar dapat melakukan suatu aktivitas, Anda harus mempunyai kemampuan agar semua aktivitas Anda dapat bermanfaat.Pada pelajaran kali ini, Anda akan berlatih menyimak untuk memahami perintah, belajar meringkas suatu teks tertulis dan belajar berdiskusi. Jika ketiga aktivitas tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, Anda akan mendapat manfaat dan pengetahuan.Agar Anda dapat memahami pelajaran ini, perhatikan ter-lebih dahulu peta konsep Pelajaran 2 berikut.2PelajaranSumber: www.ugnews.info, 16 April 2008AktivitasMerumuskan isi perintahMenyimak untuk memahami PerintahMenindak-lanjuti isi perintahdengan caraMenulis Ringkasan Teks Tertulisrpemadatan rpenghapusandengan caramelalui kegiatanringkasan utuhmenjadiBerbicara dalam Diskusiagar mampuMenyampaikan gagasan rMenyampaikan alasan rdan buktiMenyampaikan simpulanr
18Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)A. Menyimak Perintah Lisan1. Merumuskan isi perintah secara berkelompokHal yang harus Anda lakukan apabila menerima perintah dari seseorang adalah sebagai berikut.a. Merumuskan perintah;b. merencanakan dan menentukan waktu serta tempat kegiatan (disesuaikan dengan jenis perintah);Sumber: www.smusantocarolus-sby.sch.id, 16 April 2008Kegiatan merumuskan isi perintah yang dilakukan sekelompok siswa. Gambar 2.1Pada pelajaran kali ini, Anda akan mempelajari dan me-mahami secara benar perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja yang diberikan oleh orang lain sehingga dengan mudah Anda dapat melaksanakannya sesuai harapan pemberi perintah. Tujuan seseorang memerintah adalah mengharapkan sesuatu yang diinginkannya dapat diwujudkan oleh orang lain.Perintah berdasarkan penyampaiannya secara garis besar terdiri atas perintah lisan dan perintah tertulis. Dalam memahami perintah, Anda memerlukan perhatian khusus sebab ada perintah yang diungkapkan dengan jelas dan kurang jelas.Agar Anda mampu menangkap isi perintah yang diterima, beberapa hal berikut ini dapat dijadikan panduan.a. Simaklah kata-kata yang diucapkan dengan saksama dari awal sampai akhir;b. mengetahui atau mengerti benar isi perintah yang akan dilakukan (sesuai dengan harapan pemberi perintah);c. mengingat dengan baik isi perintah;d. tulis poin-poin perintah (jika memungkinkan);e. bertanya jika isi perintah belum jelas. Menyimak suatu perintah harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh ketelitian agar apa yang diharapkan si pemberi perintah dapat dijalankan dengan baik. Nah, pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar untuk merumuskan isi perintah secara berkelompok, kemudian menindaklanjuti isi perintah tersebut ke dalam bentuk kerangka atau bagan.Tujuan Belajar
Aktivitas19c. mengonsultasikan dengan pemberi perintah tentang kegiatan yang dilaksanakan;d. menyiapkan berbagai komponen yang memiliki hubungan dengan jenis kegiatan;e. melaksanakan perintah;f. melaporkan hasil pekerjaan kepada orang yang memerintah. Berdasarkan tuntutan dan waktu pelaksanaan perintah, di- bedakan menjadi:a. perintah tanpa memerlukan waktu yang lama dan tanpa dilengkapi dengan laporan administrasi;contoh:Tolong sampaikan kepada seluruh anggota OSIS bahwa siang nanti akan ada pertemuan dengan pembina OSIS.b. perintah tanpa memerlukan waktu lama, tetapi laporannya dilengkapi administrasi;contoh: Cobalah susun jadwal piket kelas, pukul 13.00 nanti Bapak tunggu hasilnya.c. perintah memerlukan waktu relatif lama, serta laporannya dilengkapi administrasi;contoh:Buatlah susunan panitia kegiatan pengabdian siswa di masyarakat dalam rangka mengisi libur semester II ini, sekaligus dibuatkan juga jadwal kegiatan dan alokasi dananya.Seandainya Anda menerima perintah lisan dari seseorang, atasan Anda umpamanya, bunyi kalimat perintahnya sebagai berikut: "Sebagai rasa syukur kita (perusahaan), dalam ulang tahun ke-40 ini, pihak perusahaan akan memberikan bingkisan kepada warga sekitar. Untuk itu, Anda dipercaya untuk meng-aturnya".Sebelum melaksanakan perintah tersebut, Anda perlu meru-muskan isi perintah tersebut agar mengerti dan memahami hal yang harus dilakukan. Perumusan isi perintah di atas dapat dilakukan dengan cara membuat beberapa pertanyaan beserta jawabannya, juga dengan merencanakan langkah-langkah pelak-sanaannya. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk perintah di atas, umpamanya seperti berikut.1. Kapan waktunya?2. Berbentuk apakah bingkisannya?3. Apakah kriteria calon penerima?4. Daerah manakah yang akan diberi (se-RT, se-RW atau sekelurahan)?
20Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)1. Rumuskanlah isi perintah yang disampaikan dalam kutipan tersebut.2. Buatlah susunan panitia kegiatan pentas seni yang akan dilaksanakan di sekolah Anda, sesuai dengan pernyataan tersebut.2. Menindaklanjuti isi perintah dalam bentuk kerangka atau baganSebelumnya sudah dijelaskan, pada garis besarnya perintah itu dapat disampaikan secara lisan atau tertulis. Perintah tertulis dapat berbentuk: surat tugas, memo, atau bentuk lainnya.Dalam waktu dan hal-hal tertentu, tidak menutup kemungkinan dalam surat tugas atau memo, isi perintah dituangkan dalam bentuk kerangka atau bagan. Biasanya kerangka atau bagan dilampirkan dengan surat tugas atau memo. Jika suatu waktu mendapat perintah seperti itu, Anda harus merumuskan isi perintah yang tertuang dalam bagan atau kerangka.Misalnya, Anda menerima surat tugas dari atasan untuk melaksanakan kegiatan wawancara. Isi perintah tertuang dalam bagan (jadwal) yang dilampirkan pada surat tugas."Saya selaku Kepala Sekolah merasa ter-sanjung mendapatkan ajakan bekerja sama dari pihak She dan Djarum Super untuk melak-sanakan kegiatan Pentas Seni Akhir Tahun ini di sekolah kita. Meskipun, waktu pelaksanaan acara masih cukup lama, kita tidak boleh bersantai diri tanpa memikirkan kesempatan dan kepercayaan dari pihak-pihak yang telah disebutkan tadi. Bagaimanapun juga kesuksesan acara ini akan memberikan kebanggan tersendiri bagi sekolah ini. Untuk itu, Bapak harap seluruh siswa dapat ikut terlibat dalam kegiatan ini. Kemudian, untuk penanggung jawab urusan panitia, Bapak pilih siswa kelas XI".Latihan PemahamanKemudian, jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah:1. Minggu depan, tepat pada hari jadi perusahaan (25 Agustus)2. Sembako3. Anak yatim piatu (orang jompo)4. SekelurahanCara-cara tersebut dilakukan agar perintah itu dapat di-laksanakan dengan baik, lancar, aman, dan sesuai dengan ha-rapan pemberi tugas.Untuk memperdalam pemahaman Anda, kerjakan latihan berikut.
Aktivitas21No.Nama Pewawancara Hari/Tanggal WaktuTempat1.AndraSenin, 25-8-200708.00–11.00Aula 1 (bawah)2.BagjaSelasa, 26-8-200709.00–12.00Aula 2 (atas)3.SelvaRabu, 27-8-200707.30–10.30Aula 1 (bawah)4.DzianKamis, 28-8-200714.00–17.00Aula 1 (atas)Tabel 2.1Jadwal Petugas Pewawancara dalam Penerimaan Calon PegawaiLangkah yang perlu Anda lakukan adalah membaca jadwal itu dengan saksama sehingga dimengerti. Kemudian, Anda menentukan untuk mengambil tindakan, sesuai dengan yang tercantum dalam jadwal (anggap nama Anda ada dalam jadwal itu). Tindakan yang perlu Anda lakukan, di antaranya:a. mengingat waktu pelaksanaan, sebaiknya catat dalam agenda kerja; b. berkonsultasi dengan pemberi tugas atau orang kepercayaan yang mengetahui wawancara itu. Dalam berkonsultasi, Anda diharapkan mendapat informasi tentang:- bentuk atau daftar pertanyaan yang harus disiapkan untuk bahan wawancara;- teknik pelaksanaan;- banyaknya yang akan diwawancara; - realisasi setelah kegiatan selesai;- hal lain, yang dianggap perlu yang mendukung terhadap kelancaran tugas itu.Anda adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan. Anda mendapat perintah dari atasan Anda yang berisi sebagai berikut."Perusahaan akan mengadakan bhakti sosial kepada masyarakat kurang mampu di daerah terpencil di Provinsi Sumatra Barat. Silakan Anda yang merencanakan dan mengatur semua urusan ini."Berdasarkan isi perintah itu, maka tugas Anda adalah sebagai berikut.1. Membuat jawaban atas perintah tersebut.2. Menyusun bagan yang berisi jadwal kegiatan.3. Menjelaskan isi perintah yang terdapat dalam kerangka atau bagan. 4. Menginformasikan kebenaran rencana kegiatan kepada pemberi perintah.Latihan PemahamanUmpamanya, surat lampirannya seperti berikut ini.
22Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)B. Meringkas Teks Tertulis 1. Mengenal dan membedakan jenis ringkasanBuku adalah gudang ilmu. Membaca sebuah buku berarti Anda mendapat sebuah informasi tentang topik yang disampaikan oleh penulis dalam bukunya. Agar Anda dapat mendapatkan informasi dari buku, terlebih dahulu Anda harus mencatat pokok-pokok pikiran penulis yang dituangkan dalam beberapa bab. Setiap bab biasanya membahas satu pokok persoalan yang dikemas dalam judul tertentu. Dengan demikian, Anda dapat menemukan pokok-pokoknya dari setiap bab berdasarkan judulnya. Tiap-tiap bab pun mengandung beberapa pokok pikiran yang dituangkan dalam subjudul-subjudul. Ketika menganalisis judul dan subjudul buku, Anda menemukan bahan-bahan yang dapat dijadikan ringkasan.Wacana yang terlalu panjang, sering membut Anda malas untuk membacanya. Hal tersebut dikarenakan wacana yang panjang memuat banyak sekali ide-ide pokok di dalamnya. Ide pokok dalam suatu teks tersebar dalam paragraf. Setiap paragraf mengandung gagasan utama dan gagasan penjelas. Ide pokok sebuah teks merupakan kumpulan beberapa gagasan utama. Dengan kata lain, apabila Anda akan mencari ide pokok, maka pada dasarnya Anda sedang mencari gagasan utama. Untuk itu, Anda harus menemukan sebuah cara untuk menuliskan ide pokok dalam sebuah tulisan. Cara tersebut, yakni meringkas.Meringkas dapat diartikan menuliskan kembali suatu bacaan ke dalam bentuk yang lebih singkat atau pendek sebab pada dasarnya bacaan itu berisi kumpulan beberapa gagasan utama. Melalui ringkasan, Anda dapat mengingat inti dari bacaan tersebut lebih lama. Selain itu, jika suatu saat Anda memerlukan informasi dari bacaan tersebut, Anda dapat memanfaatkan ringkasannya dan tidak perlu membaca lagi wacana yang panjang. Ringkasan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah bacaan bukan sebagai bagian dari resensi atau kritik. Secara teknis terdapat tiga macam ringkasan. Pertama, ringkasan yang benar-benar singkat dan padat yang disebut abstrak atau sari karangan. Abstrak umumnya merupakan ringkasan dari suatu karangan ilmiah. Abstrak ditulis dengan bahasa dan sudut pandang yang sama seperti karangan aslinya, mengikuti tatanan serta perimbangan aslinya tanpa penilaian pribadi. Majalah ilmiah pun sering memuat abstrak seperti itu sebagai informasi awal isi. Kedua, précis. Précis atau ringkasan strictosensu ialah hasil penyarian isi suatu tulisan dengan kata-kata sendiri sejauh Bacaan atau wacana yang terlalu panjang secara tidak langsung akan memengaruhi ketertarikan pembaca. Untuk mempermudah proses pemahaman terhadap suatu bacaan, ada baiknya Anda meringkas atau memadatkan bacaan tersebut terlebih dahulu. Nah, pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar meringkas suatu teks bacaan, menulis butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan atau skema. Selain itu, Anda pun akan belajar membuat ringkasan secara utuh sesuai dengan ketentuan.Tujuan Belajar
Aktivitas23mungkin. Précis hanya merangkum pikiran-pikiran utama, dengan mengesampingkan detail-detail, contoh-contoh, ilustrasi-ilustrasi, dan hal-hal yang spesifik.Segala sesuatu yang konkret dan spesifik itu digeneralisasikan atau diabstraksikan. Précis harus mengikuti pola atau urutan serta proporsi aslinya, tanpa pendapat atau penilaian pribadi. Sesuatu yang tidak terdapat dalam karangan aslinya tidak boleh disampaikan dalam précis. Précis biasanya disusun dalam rangka pendidikan sekolah, tugas yang diberikan oleh guru atau dosen. Jenis ringkasan terakhir, yaitu ikhtisar. Penulis ikhtisar dapat pilihan; meringkas dengan mengikuti tatanan karangan aslinya atau meringkas dengan menggunakan tatanan sendiri tanpa mengikuti tatanan tulisan aslinya. Keleluasaan penulis ikhtisar hanya pada tujuan, tatanan, dan banyaknya informasi yang akan ditulis. Akan tetapi, segala bentuk ringkasan tidak boleh memuat sesuatu yang tidak terkandung dalam karangan yang diringkas. Terdapat dua teknik yang digunakan dalam menulis ringkasan, yakni pemadatan dan penghapusan. a. PemadatanPemadatan dalam tulisan dimaksudkan untuk memilih inti sari atau pikiran pokok-pikiran pokok bacaan. Dengan memadatkan isi bacaan, Anda berusaha untuk mengutarakan inti sari dari bacaan. Ringkasan hanya memuat gagasan-gagasan yang penting saja; semua hal yang merupakan tambahan atau penjelasan tidak dicantumkan. Seperti layaknya sebuah pohon yang rindang, apabila bermaksud meringkasnya, Anda memotong dahan, ranting, serta daun-daunnya sehingga hanya tinggal pohonnya saja. Cara-cara pokok untuk memadatkan isi bacaan dapat dila-kukan dengan cara berikut ini.1) Menggunakan frasa untuk mengganti serangkaian klausa atau kalimat. Lihatlah contoh berikut:Tahukah Anda?Bacalah naskah 1. asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang-ulang agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh.Jika Anda sudah 2. menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu.Pakailah kesan umum 3. dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan.Sumber: www.pelitaku.sabda.org, 17 April 2008Tips Meringkas NaskahPoster menduduki tempat tinggi sebagai sarana reklame. Poster berukuran besar dan mudah dilihat karena warna-warna yang digunakan. Oleh karena itu, poster meninggalkan kesan yang sangat kuat pada pikiran orang. Iklan-iklan dapat dipertontonkan di hadapan lebih banyak orang untuk waktu yang lebih lama dengan menggunakan poster daripada memasang iklan di media massa, sama-sama pengeluaran biayanya. Oleh karena itu, poster kerap kali dipandang lebih baik sebagai sarana untuk melestarikan iklan-iklan itu di mata orang.
24Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Dapat diringkas menjadi:Poster adalah iklan yang efektif. Berkat ukuran dan warnanya yang memikat, poster dapat dilihat oleh lebih banyak orang dan untuk waktu yang lebih lama daripada iklan di media massa dengan biaya yang sama. Oleh sebab itu, poster lebih disenangi oleh pemasang iklan.2) Memadatkan dua kalimat atau lebih menjadi satu kalimat.Perhatikan contoh berikut.Kebanyakan hobi itu bersifat konstruktif. Jika hobi itu bermanfaat, itu hanya sekunder pentingnya, dan jika juga mendatangkan keuntungan financial, itu bukan perkara yang penting.Dapat diringkas menjadi.Entah berguna atau pun menguntungkan, hal yang penting tentang hobi ialah rekreasi yang konstruktif dan menarik.3) Menggunakan satu kata yang dapat merangkum segalanya, yaitu kata yang luas artinya. Sebagai contoh, adjektif panjang "(buku-buku) yang kerapkali terdiri atas serangkaian jilid-jilid yang tebal- tebal" dapat diringkas dengan satu kata berjilid-jilid. 4) Menggunakan sebuah klausa untuk merangkum. Misalnya sebuah klausa di mana pun mereka berada dapat me-rangkum kalimat-kalimat yang berbunyi, misalnya: "entah mereka itu tinggal di kota, di dalam rumah tembok yang mewah, atau di dalam rumah gedek yang reot, atau di bawah kolong jembatan, entah mereka tinggal di desa, di lereng-lereng ..."5) Menggunakan sebuah kata majemuk atau gabungan kata untuk merangkum. 6) Menggunakan generalisai-generalisasi (pernyataan-per-nyataan umum) yang merangkum. 7) Menggunakan kata-kata penghubung (kata-kata pelancar) yang paling singkat. b. PenghapusanTidak semua yang dikatakan dalam sebuah tulisan adalah hal-hal penting. Jadi, hal-hal yang kurang penting dapat dihapus.Sumber:www.dipenda-kab-bogor.net, 16 April 2008Contoh poster yang dipasang di tempat umum. Gambar 2.2
Aktivitas25 Penghapusan dapat dilakukan pada1) Pengulangan harus dihapuskan. 2) Bunga bahasa, persamanaan, peribahasa, dan sebagainya, yang hanya berfungsi sebagai perhiasan bahasa.3) Contoh-contoh, perincian-perincian, ilustrasi-ilustrasi, dan lukisan-lukisan yang hanya bersifat penjelasan tambahan.4) Segala sesuatu yang dianggap tidak penting atau hanya embel-embel. 5) Segala sesuatu yang dapat diandaikan, yang dapat diasumsikan secara masuk akal tidak usah dimasukkan dalam ringkasan. 6) Segala sesuatu atau tuturan yang hanya bersifat pelancar. 2. Membuat ringkasan secara utuh Agar ringkasan yang ditulis tersusun dengan baik, maka langkah-langkah dan teknik-teknik berikut ini dapat dijadikan acuan proses penulisan.a. Langkah-langkah1) Membaca bacaan dengan saksama dua atau tiga kali sehingga dapat memahami isi dan temanya;2) membaca perintahnya dengan teliti untuk mengetahui tugas yang harus dikerjakan;3) membaca bacaan sekali lagi atau sebagain dari bacaan yang harus diringkas dengan membuat catatan-catatan;4) dengan berpedoman pada catatan-catatan itu, cobalah menyusun ringkasan sementara tanpa melihat kembali bacaannya;5) membaca kembali ringkasan sementara dengan mengadakan perbaikan-perbaikan. Jika jumlah kata ditentukan, jumlah kata disesuaikan dengan perintahnya.6) setelah mengadakan perubahan-perubahan, maka tulislah ringkasan jadi.b. Teknik-teknikMenyusun ringkasan memerlukan suatu kepekaan dan keterampilan-keterampilan khusus seperti:1) Pikiran-pikiran utama bacaaan dipisahkan dari ide-ide yang hanya memperjelas;2) ide-ide yang memperjelas disimpulkan secara umum atau digeneralisasikan;3) segala sesuatu dikatakan secara langsung. Ringkasan hanya memuat pernyataan-pernyataan yang tegas, lugas, dan langsung;Tahukah Anda?Istilah dapat berupa sebuah kata atau sebuah gabungan kata. Ada ke-mungkinan istilah itu harus dibentuk atau ditempa sendiri. Daya cipta pering-kas memang diperlukan. Misalnya istilah tata wilayah dapat digunakan untuk menunjukkan pada segala sesuatu yang dibicarakan mengenai daerah, per-batasan, luas suatu wilayah, kepadatan penduduk, dan sebagainya.Sumber: www.wikipedia.com, 17 April 2008
26Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)4) hendaklah segala sesuatu yang diungkapkan menggunakan kata-kata sendiri, kecuali kata-kata yang sama sekali tidak dapat diganti dengan kata-kata sendiri;5) pikiran sendiri yang tidak terdapat dalam bacaan tidak boleh ditambahkan;6) bahasa yang digunakan harus bahasa bergaya, bahasa yang mengandung gaya yang sengaja diperbesar daya gunanya.c. Pedoman PenilaianUntuk menilai baik tidaknya sebuah ringkasan, pokok-pokok berikut ini dapat dipertimbangkan.1) Apakah semua pikiran utama sudah tercakup dalam jumlah kata yang ditentukan untuk ringkasan?2) Apakah pikiran-pikiran utama itu sudah tersusun dalam rangkaian kalimat yang jalin-menjalin?3) Apakah bahasanya (tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan sebagainya.) terpelihara dengan baik?Tahukah Anda? Karangan merupakan pikiran-pikiran utama. Ringkasan hanyalah mencakup gagasan pokok karangan dengan pikiran-pikiran utama atau kalimat-kalimat topik yang mendukung atau menjabarkan gagasan pokok karangan itu. Penjabaran-penjabaran lebih lanjut yang merupakan penjelasan-penjelasan tambahan atau samingan tidak dicantumkan dalam ringkasan.Sumber: www.wikipedia.com, 17 April 2008Dengan berdasarkan pada teknik pemadatan dan penghapusan, ringkaslah bacaan berikut.Orang bisa punya kebaikan yang tulus, ternyata kuncinya adalah karena dia mengharap kebaikan akhirat nanti. Orang yang memiliki pemikiran "kebaikan di akhirat" membuat kua-litas kebaikan dunianya menjadi sangat tinggi dibandingkan dengan orang yang berbuat ke-baikan di dunia tanpa perhitungan di akhirat nanti.Kita tahu sendiri bahwa hidup ini akan berakhir dan tidak pernah ada keseimbangan pemberian di dunia ini. Contohnya, ada seorang ibu yang sangat rindu ingin punya anak, selama berbulan-bulan ia menunggu anaknya terlahir. Ke mana-mana berat kandungannya ia bawa selama sembilan bulan, tapi ketika melahirkan sang ibu meninggal. Keadilan Allah akan tetap ditegakkan, kalau toh sang ibu tulus dan ikhlas, insya Allah anak akan dipertemukan dengan ibunya di akhirat nanti.Anak yang sangat ingin memuliakan orang tua, mati-matian kuliah agar bisa cepat bekerja supaya bisa menyejahterakan ibunya di desa. Ketika akan diwisuda, orangtuanya meninggal. Bagaimana dengan hal seperti ini, semuanya baru pengorbanan sementara kapan bisa mem-balasnya? Allah menyediakan kampung akhirat untuk keadilan semua yang terjadi di dunia ini. Tidak akan ada yang lolos sekecil apa pun dari balasan Allah. Oleh karena itu, kampung akhirat membuat kita tidak harus disibukkan dengan balasan dunia ini.Hambatan yang selalu hadir dalam kehidupan akan menjadi menakutkan dan menyeramkan kalau kita tidak lihat tujuan akhirnya. Namun, jika kita memiliki pengetahuan tentang tujuan akhir yang ingin dicapai, semuanya akan terlihat lebih kecil, ringan, dan sederhana dalam pandangan kita.Ketika kita dihina, jadi tidak enak kalau hanya terbentur pada kata-kata penghinaan. Tapi kalau lihat tujuan kita adalah berkah dan rida Allah, dan penghinaan tersebut kita kemas menjadi sesuatu yang bisa mengundang rida Allah, maka penghinaan tersebut dirasakan ringan saja.Sumber: www.wordpress.comLatihan Pemahaman
Aktivitas27C. Berdiskusi yang Bermakna dalam Konteks Bekerja1. Menyampaikan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat dalam diskusiPada pelajaran kali ini, Anda akan dihadapkan dalam ke-giatan diskusi kelompok. Sebelum kegiatan diskusi, Anda perlu memahami teori tentang cara-cara berdiskusi dari segi teknik atau cara penyampaian gagasan, menyanggah pendapat peserta, teknik berargumentasi dan memahami konsep dari teknik simpulan. Anda juga membahas kembali tentang komponen diskusi.Sumber:www.wordpress.com, 16 April 2008Salah satu contoh kegiatan diskusi lengkap dengan kom-ponen lainnya.Gambar 2.3Dalam diskusi harus mengandung beberapa komponen sebagai berikut.a. Pemimpin atau ketua atau moderatorBertugas: (a) mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan; (b) membuka acara diskusi sekaligus menjelaskan secara singkat tema diskusi; (c) mengatur jalannya diskusi; (d) menutup acara diskusi.b. NotulisBertugas: (a) mencatat hal-hal yang berkaitan dengan ke-giatan diskusi, seperti mencatat pertanyaan dan jawaban baik dari penyaji atau peserta; (b) melaporkan hasil diskusi (notu-len); (c) menyimpulkan hasil diskusi.Seorang notulis dituntut mampu menyimak ungkapan lisan secara saksama agar dapat menangkap gagasan pembicara. No-tulis harus mencatat semua pikiran penting atau gagasan utama, Aktivitas yang sering dilakukan siswa di kelas salah satunya adalah diskusi. Diskusi merupakan sarana komunikasi yang sanggup memberi jalan dalam memecahkan suatu permasalahan. Nah, pada pelajaran ini Anda akan belajar mengungkapkan gagasan yang relevan dengan ungkapan yang tepat dalam kegiatan diskusi. Selain itu, Anda pun akan belajar menyampaikan pernyataan penghargaan dengan meyakinkan dan simpatik.Tujuan Belajar
28Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)kemudian menyeleksinya untuk mengambil inti pikiran atau maksud utama pembicara.c. Peserta diskusiPeserta diskusi harus berperan aktif dalam mengikuti diskusi. Peserta diskusi pempunyai hak bicara, mengemukakan pendapat, menyanggah, mempertahankan pendapat dan mem-bantu mencari solusi terhadap pemecahan persoalan.d. Penyaji atau pemrasaranBertugas: (a) menyampaikan atau membahas pokok per-soalan yang akan didiskusikan; dan (b) menjawab persoalan yang diajukan oleh peserta sekaligus dengan solusinya.Karena diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran, ber-arti semua yang terlibat di dalamnya harus melakukan urun pendapat. Peserta diskusi perlu menyimak, memerhatikan, dan menghargai dengan baik setiap pendapat yang diungkapkan oleh penyaji atau peserta lainnya.Sikap dan tingkah laku peserta dalam kegiatan diskusi di antaranya:1) beretika, artinya dalam berbicara haruslah diungkapkan dengan sopan, ramah, tenang, simpatik; 2) demokratis, artinya memperlakukan peserta sama yang diutamakan hak dan kewajiban tanpa perbedaan, menyikapi secara positif pembicaraan peserta lain;3) bersikap toleransi, artinya saling menghormati dan meng-hargai pembicaraan orang lain, jika ada perbedaan selesaikan dengan baik, tanpa menyinggung perasaannya;4) hilangkan rasa egois, artinya jangan merasa pendapat sendiri selalu benar serta jauhkan sifat memaksakan kehendak.Selain sikap yang perlu dimiliki tersebut, dalam berbicara juga hendaklah diungkapkan dengan cara yang baik dan benar. Maksudnya adalah: (a) berbicaralah dengan susunan bahasa berdasarkan kaidah yang berlaku, (b) berbicaralah secara logis, lugas dan sistematis, (c) berbicaralah dengan santun, (d) berbicaralah dengan intonasi yang jelas dan tegas.Bagian lain dari kegiatan diskusi di antaranya: (a) me-nyampaikan gagasan; (b) menyampaikan gagasan baik tidak setuju atau menyetujui; (c) mempertahankan gagasan. Untuk menguasai ketiga unsur tersebut, peserta yang terlibat dalam diskusi perlu memiliki pengetahuan dan dapat berargumentasi serta memiliki keterampilan berbahasa secara lisan dengan baik.Menyampaikan gagasan, artinya memberikan suatu gagasan terhadap persoalan penting yang berhubungan dengan pokok pem bicaraan diskusi. Oleh karena itu, peserta diskusi harus jeli Demokrasi, beretika, dan toleransi adalah sikap yang harus dilakukan dalam diskusi.Gambar 2.4Sumber:www.wordpress.com, 16 April 2008
Aktivitas29terhadap persoalan yang ada dalam tema diskusi. Agar cermat dalam menyampaikan gagasan, peserta diskusi perlu mempelajari materi secara keseluruhan, sehingga memahami bentuk persoalan penting sebagai bahan untuk menyampaikan gagasan. Dalam menyampaikan gagasan tersebut, Anda harus memerhatikan etika berbicara.Sikap yang harus dilakukan dalam menyampaikan sanggahan atau menyetujui gagasan orang lain di antaranya: a) sampaikan atau ungkapkanlah dengan kalimat yang baik, bentuk persoalan atau tanda tidak setuju dengan tidak menyinggung perasaannya;b) hilangkan sikap sinis dan egois dalam mengungkapkan penolakan;c) bersikaplah dengan baik dan bijaksana;d) berbicaralah setelah diizinkan oleh pimpinan diskusi;e) berbicaralah dengar sopan, ramah serta ucapannya jelas, tetapi tegas.Agar dalam mempertahankan argumentasi dapat diterima dengan baik oleh peserta diskusi, Anda perlu memerhatikan hal-hal berikut.a. Penguasaan diri1) Menghormati, bersikap tenang, sopan terhadap peserta diskusi.2) Menyimak dengan baik hal yang diungkapkan peserta lain dan mampu mengendalikan diri sambil berusaha meyakinkan kebenaran yang Anda kemukakan dengan cara menyajikan bukti-bukti dan menganalogikan pendapat pakar di bidang masalah itu.3) Menciptakan sikap berkomunikasi yang kondusif se-hingga peserta terlibat dalam pembicaraan yang Anda sampaikan.b. Penguasaan bahan atau materi1) Memahami pengetahuan tentang materi yang akan didiskusikan;2) Membaca beberapa sumber (buku/bacaan) yang ber-hubungan dengan materi diskusi;3) Memfokuskan pembicaraan pada pokok persoalan;4) Menyampaikan data (bukti) berupa gambar, angka-angka, tabel, grafik atau bukti lainnya yang menun-jang terhadap persoalan (jika benar-benar diperlukan) secara teratur dan sistematis.Salah satu contoh menyampai-kan sanggahan.Gambar 2.5Sumber: www.zulkardi.org, 16 April 2008
30Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)c. Terampil Berbahasa 1) Intonasi dengan jelas dan tegas2) Kalimat yang diungkapkan dengan baik dan benar 3) Jika perlu, berbicara diikuti dengan gerakan tubuh secara wajar, dan sesuai dengar kata yang diucapkanBanyak masalah yang dapat Anda pecahkan dengan cara berdiskusi. Dengan berdiskusi, Anda dapat menemukan solusi terbaik dari permasalahan yang ada karena saat berdiskusi teman atau orang yang Anda ajak berdiskusi pasti akan mengemukakan saran atau solusi yang ingin Anda temukan dari masalah tersebut. Sebuah wacana sering memuat beberapa permasalahan yang dapat dijadikan bahan untuk berdiskusi. Tampilkan contoh diskusi ini oleh beberapa teman Anda. Sementara teman Anda yang lain mendengarkan sambil mencatat pokok-pokok yang dikemukakan moderator dan pembicara.Moderator : Selamat siang, hari ini kita akan berdiskusi membahas masalah yang terdapat dalam sebuah surat kabar, yakni tentang "Korban Diare di Garut 4.800 orang/bulan". Sebelum diskusi ini kita mulai, kami akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya, Maulana, bertindak sebagai moderator, kemudian Wahyu dan Vera sebagai pembicara pertama dan kedua, serta Miranda sebagai notulis. Agar acara ini berlangsung efektif, saya persilakan kepada pembicara untuk menyajikan materinya. Saudara Wahyu, kami persilakan.Pembicara : (mengucapkan terima kasih ke-pada moderator dan langsung menyajikan materi)"Rekan-rekan yang saya banggakan, materi yang akan saya sajikan adalah sebuah kasus yang kami temukan di surat kabar Pikiran Rakyat di Bandung, yakni pemberitaan tentang "Korban Diare di Garut 4.800 orang/bulan".Buruknya kondisi lingkungan serta minim-nya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan menyebabkan tingginya angka pen-derita diare di Kabupaten Garut. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, tercatat sebanyak 52.864 orang sejak awal tahun 2004 hingga November ini yang berobat pada 62 Puskesmas di Garut. Dengan kata lain setiap bulannya penderita diare di Garut mencapai 4.800 orang.Menurut keterangan Kabag TU Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, drg. Arya Tarmandi, jumlah penderita diare itu tersebar di seluruh Kabupaten Garut. Kasus diare ini bersifat en-demis dan biasanya berulang setiap tahunnya. Be-berapa daerah yang dinyatakan endemis diare di antaranya Wanaraja, Suka-wening, Cibatu, serta Malangbong. Daerah itu sering kesulitan dalam memperoleh air bersih terutama pada musim kemarau. Kasus diare biasanya akan semakin meningkat jika terjadi perubahan musim. Kasus diare ini diperkirakan akan mencapai puncaknya bulan Desember dan Januari.Dinas Kesehatan Kabupaten Garut juga mencatat bahwa pada November terdapat 4.872 orang yang berobat ke Puskesmas dan 375 orang di antaranya dirawat di Puskesmas tersebut. Ra-ta-rata lama perawatan dua hingga tiga hari dan hampir seluruhnya dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke rumahnya.Walaupun secara kuantitas kasus ini ter-lalu mencolok, Dinas Kesehatan tidak meng go-
Aktivitas31Sumber: www.imageshack.us, 16 April 2008longkannya sebagai kejadian luar biasa. Dengan alasan penyakit tersebut timbul di masyarakat tidak serentak, tersebar di beberapa daerah ber-beda, serta masih dapat ditangani oleh pihak yang berwenang.Walaupun keduanya disebabkan oleh se-rangan bakteri, biasanya penyakit kolera me miliki risiko yang lebih besar dibandingkan diare biasa. Hendy juga mengungkapkan bahwa kasus diare di Garut yang saat ini terhitung cukup fantastis digolongkan dalam kategori biasa bukan kolera.Merebaknya penyakit diare ini biasanya dis-ebabkan oleh tiga hal, yaitu pola makan yang tidak sehat, sanitasi lingkungan yang buruk, serta peri-laku masyarakat yang tidak terbiasa hidup sehat. Faktor alam seperti kurangnya air bersih juga dis-inyalir menjadi penyebab timbulnya diare. Moderator : "Demikianlah materi yang telah disampaikan oleh pembicara Kita lanjutkan diskusi ini pada forum tanya jawab. Saya beri kesempatan kepada saudara-saudara sekalian untuk me nyam paikan tanggapan atau per tanyaan atas pembahasan materi tersebut."Peserta 1 : (Mengucapkan terima kasih kepa-da moderator, kemudian langsung menyampaikan tanggapannya.) Saya sependapat dengan pernyataan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang menyatakan, buruknya kondisi lingkungan serta minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan dapat menyebabkan tingginya angka penderita diare di Kabupaten Garut. Akan tetapi, sayang dalam uraian tersebut Saudara tidak menyampaikan usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan memberi jalan keluarnya. Saudara hanya memaparkan berbagai kasus. Misalnya, Saudara bisa menyajikan fakta bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Garut juga mencatat bahwa pada November terdapat 4.872 orang yang berobat ke Puskesmas dan 375 orang
32Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Contoh diskusi tersebut dapat dikembangkan dalam praktiknya oleh Anda. Hal yang perlu Anda cermati adalah kekayaan pendapat yang dikemukakan agar pelaksanaan diskusi berlangsung secara efektif dan mampu memberikan wawasan luas kepada Anda.di antaranya dirawat di Puskesmas tersebut. Dengan demikian, pembahasan ini harus kita lanjutkan untuk mencari pemecahannya. Sekian, terima kasih!"Moderator : "Terima kasih, silakan ada tangga-pan yang lain?"Peserta 2 : (Mengucapkan terima kasih, ke-pada moderator dan langsung me-nyampaikan tanggapannya.) "Saya sangat setuju dengan uraian peserta pertama. Menurut saya, salah satu cara atau solusi yang harus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut adalah dengan mengatasi tiga hal yang dapat menjadi penyebabnya, yakni pola makan, sanitasi, dan perilaku masyarakat. Ketiga unsur-unsur tersebut perlu diubah dengan cara menerapkan prinsip-prinsip hidup sehat. Demikian tanggapan saya, terima kasih!"Moderator : "Saya persilakan satu orang pe-nanggap lagi!"Peserta 3 : (Mengucapkan terima kasih, dan langsung menyampaikan tanggapannya.) "Saya keberatan dengan pernyata-an Dinas Kesehatan Kabu-paten Garut yang menyatakan bahwa walaupun secara kuantitas kasus ini sudah sangat mencolok, mereka tidak menggolongkannya sebagai suatu kejadian luar biasa. Dengan alasan penyakit tersebut timbul di masyarakatnya tidak serentak, melainkan tersebar di beberapa daerah berbeda, serta masih dapat ditangani oleh pihak yang berwenang. Menurut saya, mereka kurang tanggap dan ada kesan meremeh-kan kasus yang sangat besar dan mengundang banyak perhatian. Apakah dengan jumlah sebanyak 4.800 orang penderita itu tidak cukup bukti bahwa kasus ini sudah tergolong kejadian luar biasa? Jadi, sekali lagi mereka kurang tanggap atas kasus tersebut. Demikian pendapat saya, terima kasih!"Sumber: Pikiran Rakyat, 24 November 2004 dengan Pengubahan
Aktivitas33Standardisasi buku pelajaran sudah men-jadi kebutuhan agar kualitas pendidikan dapat dijaga. Hanya saja, saat ini baru buku pelajaran SD yang sudah distandarkan. Lalu, apa rencana Depdiknas selanjutnya soal buku pelajaran? Berikut petikan wawancara dengan Kepala Pusat Perbukuan Depdiknas Sugijanto.Apakah akan ada lagi mata pelajaran yang bukunya distandardisasi?Untuk SD, empat mata pelajaran yang bukunya sudah distandardisasi sudah cukup mewakili. Inti pelajaran di SD memang hanya empat, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Pengetahuan Sosial, dan Sains. Saya rasa tidak ada akan ada buku pelajaran SD yang perlu standardisasi lagi. Sementara cukup itu saja. Kalau pelajaran agama, misalnya, akan distandardisasi oleh Departemen Agama.Untuk tahun 2005, apa akan melakukan standadrisasi buku pelajaran SMP dan SMA?Ya. Itu sudah agenda kami. Tahun 2005, kami akan memberlakukan standardisasi untuk buku pelajaran SMP dulu. Syukur-syukur buku SMA sekalian. Sebab, standadrisasi buku pelajaran, ternyata menjadi kebutuhan yang sangat men-desak. Buku pelajaran tidak boleh menjadi bisnisnya para pengajar. Dengan adanya buku paket yang standar, kecenderungan guru ber-bisnis buku bisa diminimalisasi. Seberapa ketat proses standardisasi buku pelajaran dilakukan Pusat Perbukuan Depdiknas?Kami memiliki standar penilaian yang sudah baku. Proses ini melibatkan para pakar pendidikan yang ada di Indonesia. Prosesnya juga sangat transparan. Jika ada draft buku yang kurang bagus, penilai akan memberi catatan atas kekurangan itu. Catatan itu disampaikan ke penerbit untuk direvisi. Kami cukup banyak memberikan waktu kepada penerbit untuk revisi. Kenyataannya, penerbit-penerbit besar masih mendominasi?Itu hal yang wajar. Penerbit yang mapan, sudah memiliki banyak pengalaman. Namun, aroma kompetisinya tetap terbuka lebar. Saat menyeleksi kami tidak melihat siapa penerbit-nya. Kami hanya lihat isi bukunya.Buku ini dirancang untuk lima tahun. Apakah Anda dapat menjamin, dalam lima tahun buku ini yang tetap dipakai di sekolah?Harapannya seperti itu. Sekolah tidak meng-ganti kebijakan bukunya setiap tahun. Pengalaman selama ini, setiap tahun ganti buku, sebenarnya yang berubah hanya sampul bukunya. Isinya tidak berubah, paling hanya sedikit modifikasi soal latihannya. Kalau tentang modifikasi soal, dapat disiasati dengan menerbitkan suplemen buku tersebut setiap tahun. Hanya saja, hak memilih buku memang ada pada sekolah. Selain itu, siswa juga berhak memilih buku apa pun yang disukai.Sumber: Jawa Pos, 7 Januari 2005Buku Berstandar NasionalBacalah teks berikut ini dengan cermat dan penuh perhatian.Latihan Pemahaman1. Bentuklah sebuah kelompok diskusi yang terdiri atas 5–6 orang. 2. Berdasarkan kelompok diskusi, ringkaslah teks tersebut dengan singkat dan padat.3. Sampaikanlah isi ringkasan itu dalam sebuah forum diskusi. Ketika kelompok tertentu tampil, kelompok yang lain:a. memberikan tanggapan terhadap isi ringkasan;b. mencatat penyampaian yang berisi pernyataan setuju dan tidak setuju; dan mencatat pendapat yang disertai dengan bukti-bukti untuk memperkuat pendapatnya.
34Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)2. Menyampaikan alasan dan bukti dalam bentuk argumentasi dan pernyataan penghargaan secara meyakinkan dan simpatikApabila Anda menyampaikan sesuatu dengan maksud untuk meyakinkan, isi penyampaian Anda harus berbentuk pernyataan argumentasi. Pernyataan argumentasi berisi se-jumlah pendapat yang disertai dengan alasan dan data-data atau fakta-fakta yang dapat diterima oleh akal (logis) agar dapat meyakinkan orang lain. Seseorang akan merasa yakin dengan apa yang didengar atau dibacanya apabila pernyataan tersebut disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat. Pernyataan argumentasi disampaikan secara sistematis yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bab awal, isi, dan penutup. Pada bagian awal pernyataan merupakan bagian pendahuluan yang memiliki fungsi untuk menarik perhatian kepada persoalan yang akan diutarakan. Dalam hal ini dapat ditampilkan latar belakang masalah. Bagian isi merupakan ung-kapan kebenaran pandangan dan pendapat seseorang tentang suatu persoalan. Bagian akhir ditutup dengan simpulan.Tulisan yang berisi pendapat, kupasan atau pembahasan tentang permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat dapat ditemukan dalam majalah dan koran. Tulisan-tulisan tersebut banyak menginformasikan persoalan-persoalan yang menyangkut hidup manusia. Persolan-persoalan itu, baik yang berhubungan dengan fisik, sosial, ekonomi, budaya, agama, moral, pendididkan, politik, dan lain-lain memerlukan komentar dari pembacanya agar mendapat penyelesaian. Komentar itu dapat berupa kritik sebagai salah satu wujud ke-tidaksetujuan dan saran sebagai penyelesaiannya. Kritik yang baik ialah kritik yang bersifat membangun disertai alasan-alasan yang dapat diterima oleh akal (logis) dan saran yang baik ialah saran yang disertai dengan argumen-argumen yang objektif. Dalam pandangan keilmuan, munculnya sebuah kritik merupakan sebuah wahana memperluas cakrawala, asal disertai alasan yang jelas. Alasan merupakan argumen-argumen yang objektif atau dapat dipertanggungjawabkan. Menyampaikan alasan disertai bukti berupa data dan berupa argumen.Sumber: www.images.google.com, 16 April 2008Gambar 2.6
Aktivitas35Ketika Kompas menjenguknya di ruang perawatan Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, Selasa (11/1), buku Soal-soal Ulangan untuk Kelas V Sekolah Dasar tampak terpegang erat di tangan kiri Puteri (15). Ia tampak terusik dengan kehadiran beberapa orang di dekat ranjangnya. Sempat melirik, tetapi beberapa saat kemudian matanya terus asyik kembali membaca kalimat demi kalimat pada buku yang membahas soal-soal ulangan berbagai mata pelajaran Kelas V SD itu.Ketika ditanya buku apa yang dibaca, Puteri menjawab pelan, "Sedang membahas soal-soal mata pelajaran Agama dan Ilmu Pengetahuan Alam. Karena lagi sakit, jadi belajarnya di rumah sakit saja. Supaya jangan ketinggalan pelajaran kalau kembali ke sekolah nanti," kata Puteri.Tetapi, sembari meringis menahan sakit, Puteri tiba-tiba menaruh buku di tangannya, digeletakkan begitu saja di kasur. Ia coba duduk dan menatap tajam dengan kening berkerut. "Tetapi, Pak, masih bisakah Puteri sekolah?" ucapnya lirih.Tiba-tiba, raut muka Puteri tampak me-merah menahan amarah, kesal. Ia hanya diam. Tanpa menghiraukan orang-orang di sekelilingnya, Puteri berpaling dan memejamkan matanya. Butiran bening tampak membasahi pipi gadis kecil belasan tahun asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu."Ia terlihat sangat kesal ketika menyadari tangan kanannya sudah tidak utuh lagi. Kalau sudah begitu, ia berubah jadi pemarah. Puteri seolah tidak bisa menerima kenyataan yang dialami sekarang. Ia pun merasa dihantui kalau cacat tangannya akan membuat ia tidak bisa sekolah lagi," tutur Nurhaimah, warga asal Banda Aceh yang bersimpati atas nasib Puteri saat ditemui ketika mendampingi gadis itu.Puteri memang tampak trauma dan terpukul. Jika ditanya kisahnya sampai selamat dari bencana itu, ia malah diam dan melihat dengan tatapan kosong. Kalau sudah begitu, butiran air mata tampak jatuh di pipinya. Puteri pun tak banyak cakap, memilih memalingkan muka dan tampak memejamkan matanya dalam-dalam.Gadis kecil pelajar kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri 87 Ulee Lheue, Banda Aceh, yang semula periang itu kini berubah drastis menjadi pendiam. Tidak ada tawa ceria, kecuali rasa sedih dan menyesali nasib. Bahkan, kalau ia ingat masa depan dan kelanjutan sekolah, Puteri malah kadang berubah temperamental. Ia marah, tetapi entah kepada siapa.Perubahan sikap Puteri yang perasa, sensitif, dan kadang emosional itu bagaimanapun bisa dimaklumi. Sebab, gelombang tsunami setinggi 10-an meter yang menghantam rumahnya di Ulee Lheue, 26 Desember 2004, telah membalikkan hidup dan masa depan Puteri ke titik nol.Pak, Masih Bisakah Puteri Sekolah...?Berikut ini ada satu tulisan mengungkap masalah yang pernah menjadi pusat perhatian penduduk Indonesia dan memancing berbagai komentar dari berbagai kalangan khususnya kalangan pendidikan. Agar mudah mengomentari-nya, perhatikanlah hal-hal berikut.a. Tentukanlah salah satu dari teman Anda untuk membaca-kan tulisan berikut dengan baik. b. Sambil mendengarkan, catatlah pokok persoalan baik yang diinformasikan (dikemukakan) oleh tokoh utama maupun yang diinformasikan oleh orang lain. c. Kemukakanlah pendapat Anda terhadap pokok-pokok per-soalan yang dikemukakan oleh tokoh utama dan orang lain.
36Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Ibunya, Sahniati, memang selamat dan kini setia mendampingi di RS Adam Malik, Medan. Akan tetapi, ayahnya dan dua adiknya sampai kini belum diketahui nasibnya.Tidak hanya itu yang membuat Puteri ter-pukul. Bencana tsunami telah membuat Puteri kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Tangan kanannya harus diamputasi. Ia kini hanya memiliki satu tangan, tangan kiri. "Kadang, dalam gerakan refleks, Puteri lupa tangan kanannya sudah tidak utuh lagi. Pada saat itulah ia jadi emosional, sensitif. Kalau sudah begitu, Puteri hanya diam dan air matanya menetes," jelas Sahniati, yang terus memberi semangat hidup kepada Puteri yang kini menjadi anak semata wayang.Menurut Sahniati, anaknya kini penuh ke-gamangan. Ia kadang-kadang tidak percaya diri dan ragu-ragu apakah ia masih bisa sekolah, menulis, atau mandiri seperti keadaannya selama ini. "Kami beruntung ada relawan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang 24 jam menemaninya. Relawan ini menghibur dan memberi semangat bahwa tangan cacat tidak menjadi halangan bagi orang untuk belajar. Inilah yang sekarang memompa semangat Puteri sehingga ia mulai terlihat percaya diri dan berambisi untuk sekolah kembali," tutur Sahniati.Betapa hasrat Puteri untuk belajar tetap tinggi, terbukti ketika Kompas datang menjenguknya di RS Adam Malik. Ketika itu, Puteri spontan minta dibelikan buku-buku. Ia pun menyodorkan sejumlah daftar buku bacaan, seperti buku Him-punan Soal-soal Ulangan untuk Kelas V SD, Kupas Tuntas untuk SD, Gembira Belajar Sains, majalah Bobo, dan lain-lain."Terima kasih banyak, Pak," ucap Puteri ketika Kompas menyerahkan buku-buku yang dimintanya. Dalam sekejap, perhatiannya tercurah ke buku-buku itu. Meski mungkin asanya masih teramat perih, untuk sesaat Puteri tampak dapat melupakan kepedihan atas kehilangan satu bagian raganya itu.Bagi anak-anak yang seusia Puteri, bencana tsunami mungkin tidak akan dilupakan seumur hidup. Gelombang dahsyat yang berawal dari gempa bumi itu telah merenggut semua yang mereka kasihi, ya orangtua, adik, kakak, saudara, teman, rumah, dan gedung sekolah mereka. Bahkan, juga merenggut bagian terpenting dari tubuh mereka.Puteri memang tidak sendirian. Meski angka konkret belum terdata, barangkali ada ratusan atau ribuan anak usia sekolah yang mengalami nasib tragis seperti yang dialami Puteri. Hati mereka mungkin sangat luka, teramat perih. Namun, karena tidak berdaya, jeritannya hampir-hampir tidak ada yang mendengar.Tengoklah Suwardi yang kini terbaring di ruang perawatan RS Malahayati, Medan. Pelajar sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Banda Aceh ini pun mengalami nasib tragis karena kini ia kehilangan kaki kiri. "Dengan satu kaki seperti ini, apa saya masih bisa sekolah? " ujarnya.Pelajar yang sebelumnya tinggal di Lampase, Banda Aceh, itu kini mengaku hanya sebatang kara. Kedua orangtua dan saudaranya sampai kini belum diketahui keberadaannya. "Setelah digulung tsunami beberapa menit, saya akhirnya nyangkut di satu pohon. Inilah yang membuat nyawa saya selamat. Tetapi, sayang kaki kiri saya terpaksa diamputasi karena kata dokter sudah membusuk," kata Suwardi.Gelombang tsunami memang membuat banyak anak usia sekolah kehilangan segala-galanya. Maliki Syahputra (11), juga pelajar SMP di Krueng Cut, Banda Aceh, sedikit beruntung. Kakinya bisa diselamatkan kendati sudah patah dan luka-luka parah.Kini, tsunami memang sudah reda. Akan tetapi, bencana itu menyisakan banyak luka di "Tanah Rencong" tersebut. Sekarang, sepertinya hanya satu isi tangis anak-anak di bumi Serambi Mekkah, "Pak, masih bisakah kami sekolah...?" (ahmad zulkani)Sumber: Kompas, 3 Januari 2005dengan penyesuaian
Aktivitas37Tulisan tersebut merupakan informasi tentang sebuah peristiwa yang sangat tragis yang menimpa rakyat Aceh. Dalam tulisan tersebut banyak hal yang harus dikomentari, baik yang dikemukakan oleh tokoh utama maupun orang lain. Sebagai pembuka wawasan mengenai persoalan tersebut, perhatikan kutipan berikut.Persoalan yang diinformasikan oleh tokoh utama, "Dengan satu kaki seperti ini, apakah saya masih bisa sekolah?" ujarnya. Persoalan yang diinformasikan oleh orang lain, Puteri memang tampak trauma dan terpukul. Silakan berikan komentar terhadap kedua persoalan ter-sebut.1. Persoalan-persoalan apakah yang ada dalam tulisan tersebut perlu dikomentari?2. Pisahkanlah informasi dari Puteri dan dari orang lain. 3. Bagaimana komentar Anda mengenai persoalan yang dikemukakan oleh Puteri dan orang lain?4. Carilah pernyataan yang berupa alasan dan pernyataan yang berupa pendapat.5. Adakah fakta-fakta yang dikemukakan sebagai pendukung alasan yang dikemukakan? Uraikanlah.6. Buatlah sebuah komentar secara menyeluruh terhadap persoalan-persoalan yang di-informasikan dalam tulisan tersebut.Latihan Pemahaman3. Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opiniPada pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi. Sekarang Anda akan belajar membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan. Kedua pelajaran itu ada hubungannya karena baik fakta maupun opini harus logis. Dengan demikian, Anda sudah mempunyai dasar pengetahuan dari pelajaran sebelumnya. Apakah Anda masih ingat yang dimaksud fakta dan opini? Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian, seperti frase opini publik itu berarti pendapat umum atau pendapat sebagian besar rakyat. Hal yang akan Anda bedakan sekarang, yakni fakta dan opini dari berbagai laporan lisan.
38Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Wacana yang kedua ialah fakta karena apa-apa yang diberitakan tersebut benar-benar terjadi dan benar adanya. Tidak merupakan pendapat atau opini karena ini menceritakan apa yang telah terjadi. Sementara itu, mengenai bahaya yang muncul akibat terjadinya konflik kepentingan yang sulit dihindarkan karena disatukannya modal politik dengan modal uang oleh saudara Surya Paloh, merupakan pendapat Triyono Lukmantoro.Setelah membaca wacana tersebut, Anda pasti memahami isi wacana tersebut. Menurut Anda isi wacana tersebut ter-masuk opini atau fakta? Wacana tersebut ialah opini saudara Triyono Lukmantoro mengenai bahaya yang muncul akibat terjadinya konflik kepentingan yang sulit dihindarkan karena disatukannya modal politik dengan modal uang oleh saudara Surya Paloh. Bandingkan dengan wacana berikut ini.Masih adakah kekuatan media massa pada umumnya sebagai pilar keempat demokrasi? Mungkin saja pers sebagai pilar keempat demokrasi itu tinggal sekadar sebagai mitos! Mengapa? Salah satu fenomena yang aktual dapat kita simak pada sosok Surya Paloh. Sebagai pemilik modal dominan pada stasiun televisi Metro dan koran Media Indonesia, ia kini tampil sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Apabila gejala ini hanya ditanggapi sekadar sebagai relasi businessand politics as usual, tentu saja kita telah membuat keteledoran perspektif yang sulit untuk dimaafkan.Bagaimanapun, bisnis dan politik tidak dapat dipisahkan sama sekali. Ketika seorang pengusaha yang bergerak di bidang media massa terjun langsung dalam arena kekuasaan, yang terjadi selanjutnya adalah modal politik telah berhasil disatukannya dengan modal uang, serta selanjutnya adalah modal untuk memegang mesin pencitraan. Bahaya yang muncul akibat terjadi-nya konflik kepentingan pun sulit dihindarkan. Sebabnya adalah kesulitan bagi media yang ber-sangkutan untuk mengkritik dan mengontrol perilaku bisnis dan kekuasaan yang telah berhasil diraih sang pemilik modal.Sumber: Sinar Harapan, 2003Mitos Media sebagai Pilar Demokrasioleh Triyono LukmantoroSebelum menyimak laporan lisan, pelajari dahulu wacana berikut.Mendiknas Ciptakan Lulusan SMK Siap Kerja Dalam tiga tahun terakhir ini, rata-rata pertumbuhan SMK, kata Mendiknas Bambang Sudibyo, mencapai 3,4%. "Itu artinya kita sudah mampu menggeser perbandingan siswa SMK dengan SMA sekitar 13%," kata Mendiknas pada pembukaan lomba kreativitas siswa SMK tingkat nasional ke XVI di Celebes Convention Center Makassar. Data perbandingan terakhir pada tahun 2006, jumlah siswa SMK dengan SMA mencapai 35:65. Targetnya di tahun 2015 perbandingan siswa SMK dengan SMA akan menjadi 70:30 sehingga cepat tercapai pertumbuhan sumber daya manusia tingkat menengah yang siap kerja, cerdas dan kompetif. Sumber: www.poskota.co.id, Rabu 25 Juni 2008
Aktivitas391. Tentukanlah salah satu dari teman Anda untuk melaporkan peristiwa yang terjadi pada waktu berkemah, darmawisata, atau acara keluarga. 2. Simaklah baik-baik laporan tersebut dan identifikasilah mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan opini.3. Jelaskanlah perbedaan isi laporan yang berupa fakta dan yang berupa opini.4. Simpulkanlah isi pernyataan yang disampaikan teman Anda dengan kalimat sendiri.Latihan PemahamanIntisari Pelajaran 2r 5VKVBO TFTFPSBOH NFNFSJOUBI BEBMBI NFOHIBSBQLBO TFTVBUBV ZBOH EJJOHJOLBO EBQBUterwujud. Oleh sebab itu, rumuskanlah setiap isi perintah yang Anda terima.rMeringkas dapat diartikan menuliskan kembali suatu bacaan ke dalam bentuk yang lebih singkat atau pendek sebab pada dasarnya setiap bacaan itu berisi kumpulan beberapa gagasan utama.r 3JOHLBTBOUFSEJSJBUBTUJHBNBDBN ZBJUV a. abstrak, b. précis, c. ikhtisar.r ,PNQPOFOEBMBNdiskusi, di antaranya : a. pemimpin/ ketua/ moderator, b. notulis, c. peserta diskusi, d. penyaji/ pemasaran.r 1FSOZBUBBOargumentasi berisi ide atau gagasan atau pemikiran yang rasional dengan diikuti alasan yang kuat untuk meyakinkan orang lain.Setelah menguasai pelajaran ini, Anda akan mendapat berbagai kemudahan dalam mengerjakan suatu perintah karena Anda sudah mampu merumuskan isi perintah, baik perintah tertulis maupun perintah dalam bentuk kerangka atau bagan. Kemudian, Anda pun akan mahir membuat ringkasan dari sebuah teks tertulis secara utuh sesuai dengan persyaratan yang menjadi ketentuan. Selain itu, Anda akan terbiasa menyampaikan gagasan yang relevan dan menyampaikan alasan dan bukti bentuk argumentasi dalam sebuah kegiatan diskusi.Refleksi
40Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia (Kelas XI)Dengarkan pembacaan sebuah wacana berikut ini dengan saksama.Dari perkiraan 7 juta ton limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan di Indonesia, seperempat di antaranya tidak di-kelola. Lainnya, dimanfaatkan, dibuang sesuai ketentuan yang berlaku, dan diekspor."Kami harus katakan bahwa memang ada yang ditimbun begitu saja oleh pihak industri. Namun, upaya pemanfaatan akhir-akhir ini terus meningkat," kata Asisten Deputi Urusan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Bera cun (B3) dan Limbah B3, Pertambangan, Energi, dan Migas Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) Rasio Ridho Sani di Jakarta.Menimbun, lanjut Ridho Sani, semestinya merupakan langkah terakhir ketika limbah B3 sama sekali tidak dapat diolah. Begitu pula metode pembakaran dengan maksud me-musnahkan. Sekarang ini sudah tersedia teknologi pengolahan limbah B3 dengan hasil akhir komoditas, seperti limbah minyak, sludge, yang dapat dijadikan ba-han bakar pembakaran semen, atau, abu sisa pembakaran batu bara yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran pembuatan semen.Ide memanfaatkan limbah B3 masih di-liputi pro-kontra. Akan tetapi, ia mengingat-kan, peman faatan penting untuk mengurangi volume limbah B3 yang terus meningkat. Data KLH, limbah B3 dari berbagai sumber, ter-masuk rumah sakit, tahun 2006 sekitar 7 juta ton dan kecenderungannya terus meningkat.Sekalipun minat pengusaha mengolah limbah B3 meningkat, teknologi pemanfaatan-nya masih terbatas. Hingga kini belum ada perusahaan dalam negeri yang mampu meng-olah limbah yang terkontaminasi merkuri. Solusinya, diekspor ke Kanada, Belanda, dan negara Eropa lainnya.Peraturan baruUntuk memudahkan pengawasan dan pe-nanganan limbah B3, KLH berencana menerbit-kan empat peraturan menteri, masing-masing mengatur pengumpulan dan penyimpanan se-mentara, pemanfaatan, perizinan pengajuan pe-ngolahan limbah, simbol, dan label."Semua harus didukung per aturan lain yang berisi prosedur dan dari semua kegiatan terkait penanganan limbah B3," kata Asisten Deputi Urusan Administrasi Pengendalian Limbah B3 KLH Ilham Malik.Adanya keputusan pembuatan pera turan menteri terkait limbah B3 itu didasarkan atas Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme rintah, Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota.Sumber: Kompas, Maret 2007 dengan pengubahanLimbah B3 1. Buatlah ringkasan yang sesuai dengan persyaratan yang sudah menjadi ketentuan dari wacana tersebut.2. Rumuskanlah isi wacana tersebut dengan cara membuat daftar pertanyaan beserta jawabannya.3. Lakukanlah sebuah diskusi untuk membahas permasalahan yang diangkat dari wacana tersebut.Latihan Pemahaman Pelajaran 2